Pengikut

RSS
Post Icon

pengertian rumusan masalah

Pengertian Rumusan Masalah

Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu berupa kesenjangan antara yang diharapkan dengan apa yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data

Ada beberapa para ahli mendefinisikan tentang rumusan masalah, diantaranya:

Menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil.”

Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa”.[1]

Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.

Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.[2]

Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi.[3]

Rumusan masalah ini pada hakikatnya adalah deskriptip tentang ruang lingkup masalah, pembatasan dimensi dan analisis variabel yang tercakup didalamnya. Dengan demikian rumusan masalah tersebut sekaligus menunjukkan fokus pengamatan di dalam proses penelitian nantinya.[4]

Bentuk masalah dapat dikelompokkan kedalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, asosiatif

a. Rumusan Masalah Deskriptif

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.

b. Rumusan Masalah Komparatif

Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

c. Rumusan Masalah Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:

1. Dirumuskan secara jelas

2. Menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternaatif tindakan yang akan dilakukan

3. Dapat diuji secara empiris

4. Menggandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan

5. Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat

6. Jelas cangkupannya

7. Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu.[5]

Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitian. Tentunya masalah-masalah yang dihasilkan itu tidak lepas dari latar belakang masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan.[6]

Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut yaitu

1) sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.

2) sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.

3) sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.

4) dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Ø http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/permasalahan.html

Ø http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=394

Ø Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV. Alfabeta

Ø Abdul Muthalib, Metode Penelitian Pendidikan Islam, Banjarmasin: Antasari Press

Ø Kunandar, S.Pd.,M.Si, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ø Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pesada



[2] http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=394

[3] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV. Alfabeta, Hal. 56

[4] Abdul Muthalib, Metode Penelitian Pendidikan Islam, Banjarmasin: Antasari Press. Hal. 25

[5] Kunandar, S.Pd.,M.Si, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hal.89

[6] Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, Jakarta: PT. Raja Grafindo Pesada. Hal 38.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Terima kasi informasinya

sugianto_vijjayasena mengatakan...

Informasi yang bagus. bagaimana sih cara membuat rumusan masalah penelitian yang baik

Posting Komentar